Jabarbanten.id-Sukabumi – Jajaran perangkat daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi telah turun dan bergerak cepat melakukan asesmen sekaligus langkah penanganan banjir dan longsor di berbagai titik termasuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir
Sesuai arahan Bupati Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami, perangkat daerah terkait berbagi tugas untuk mengupayakan solusi terbaik. Untuk sementara, unit-unit penanganan bencana tengah melakukan evakuasi dan pembersihan di titik prioritas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat dari hasil pendataan sementara bencana hidrometeorologi melanda 33 titik di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, selama dua hari yakni Selasa (3/12) dan Rabu (4/12).
“Mayoritas kasus bencana terjadi pada Rabu. Akibatnya ratusan jiwa terdampak bahkan beberapa warga dinyatakan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kecamatan Gegerbitung yang hingga saat ini masih dalam pencarian,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena di Sukabumi.
Berdasarkan data sementara yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat 5 orang tewas, sedangkan 7 orang masih dinyatakan hilang. Upaya pencarian dan evakuasi korban terus dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi terus mendata sambil melakukan evakuasi di titik-titik lokasi yang terendam banjir. “Pendataan dan evakuasi masih berjalan. Kita maksimalkan jumlah personel yang dimiliki untuk pelaksanaan evakuasi dan penanganan di titik banjir dan longsor yang dinilai prioritas,” terangnya.
Selain pendataan, Tim TRC BPBD Kabupaten Sukabumi bersama tim terpadu juga telah melakukan upaya evakuasi ke wilayah-wilayah yang membutuhkan penanganan cepat.
Dari informasi yang Metropost News terima, untuk data sementara selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan 1.487 KK/3.497 jiwa terdampak, 389 KK/1.400 jiwa mengungsi, rumah rusak sebanyak 589 unit. Kondisi diperburuk dengan akses jalan dan jembatan yang putus sehingga alat berat sulit masuk ke lokasi bencana.
Korban meninggal dunia:
1. Aden Dafa (11), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan ditemukan meninggal dunia akibat longsor.
2. Ade Wahyu (11), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan ditemukan meninggal dunia akibat longsor
3. Elma Ayunda (27), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan ditemukan meninggal dunia akibat longsor.
4. Sahroni (47), warga Kampung Ciawi Tali, Desa Loji, Kecamatan Simpenan dinyatakan meninggal dunia akibat longsor
5. Dadang (65), warga Kampung Ciemas, Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas meninggal dunia akibat terbawa arus banjir.
Korban hilang:
1. Siti Hamidah (8), warga Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, belum ditemukan dalam bencana longsor
2. Ros (63), warga Kampung Cipari, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud baru ditemukan potongan tubuh bagian paha kanan usai tertimbun longsor
3. Satu orang warga Desa Bangbayang, Tegalbuleud belum ditemukan dan identitas belum diketahui
4. Satu orang warga Desa Bangbayang, Tegalbuleud belum ditemukan dan identitas belum diketahui
5. Euis (80), warga Kampung Cibeureum, Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud belum ditemukan usai terkena bencana longsor
6. Ojan (52), warga Kampung Darmawangi, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran belum ditemukan usai tertimbun longsor
7. Emah (50), warga Kampung Gunung Baen, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi belum ditemukan usai tertimbun longsor
Dari informasi yang dishare media lokal menyebutkan Sebanyak 38 daerah yang terdampak, tanpa tercantum satu Kecamatan yaitu Kalibunder, namun hal ini telah di luruskan oleh camat kalibunder, Encep kepada Metropostnews.com.
”Itu datanya tidak sesuai, kurang satu di Kecamatan Kalibunder Desa yang terdampak ada 6 desa, yaitu Balekambang, Kalibunder, Sekarsari, Sukaluyu, Bojong dan Cimahpar” paparnya melalui pesan Whatsapp.
Bantuan pertama dari relawan dan BPBD sudah di distribusikan sesuai kebutuhan ke 6 desa terdampak (berupa makanan dan selimut serta beras). “Sedangkan bantuan dari dinsos kita fokuskan ke desa terdampak longsor dan pergeseran yakni, Balekambang, Kalibunder, Cimahpar dan Sekarsari”. tambahnya.
Sementara untuk potensi air bersih menurut informasi warga dari masing – masing rumah dalam keadaan cukup dan menurut salah satu perangkat Desa Kalibunder terdapat potensi air bersih yang terletak di Ciguha. ” Informasinya Ciguha cukup untuk memenuhi kebutuhan 2 kedusunan namun kami terkendala mesin,Insya Allah nanti oleh pihak desa Kalibunder sedang di upayakan mesin pompa air” kata Encep.
Sementara terkait adanya kenaikan harga BBM dari penjual eceran yang tidak signifikan, pihak polsek setempat tengah memonitor kenaikan BBM tersebut dan stok BBM untuk wilayah selatan sejak hari jumat sudah mulai ada pengiriman dari pihak depo yakni di pombensin Jampang dan Surade.
Red/San
