April 25, 2025
IMG-20240324-WA0057
Advertisements

Lebak – Pedagang pisang di Kabupaten Lebak, selama Ramadhan 1445 Hijriah mendapatkan berkah karena omzet penjualan meningkat karena permintaan konsumen melonjak hingga tiga kali lipat. Rata rata mayoritas dari mereka kini mengalami kenaikan pendapatan yang sebelumnya berkisar Rp1 juta, tapi selama Ramadhan bisa melonjak jadi Rp3 juta.

 

“Sekarang bisa menghasilkan Rp3 juta, sebelumnya Rp1 juta per hari,” kata Abdul Halim, pedagang pisang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, Minggu (24/03/2024).

 

Para konsumen kebanyakan membeli aneka pisang untuk dijadikan makanan berbuka puasa, seperti kolak, campuran roti, es jus, bolu dan gorengan. Selama Ramadhan permintaan pisang meningkat sudah hal biasa, namun beruntungnya memiliki pelanggan tetap dari penampung pisang di daerah Badui.

 

“Kami setiap pekan di Bulan Ramadhan ini dipasok pisang hingga dua ton per pekan,” ucap Halim.

 

Begitu juga pedagang pisang lainnya, Dikdik Vijay mengatakan, dirinya selama Ramadhan omzet pendapatan meningkat karena permintaan cukup tinggi dibandingkan hari normalnya.

 

“Biasanya, di hari normal bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp1 juta, namun kini dapat Rp3 juta per hari,” kata Vijay.

 

Selain itu juga harga pisang lokal naik, seperti pisang ambon dari sebelumnya Rp55.000 naik menjadi Rp80.000 per tandan, pisang tanduk semula Rp80.000 kini naik menjadi Rp120.000 per tandan, pisang kepok semula Rp60.000 menjadi Rp90.000 per tandan.

 

Berikutnya, pisang ketan semula Rp50.000 naik menjadi Rp75.000 per tandan, pisang emas dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 per tandan dan pisang apuh dari Rp40.000 naik menjadi Rp50.000 per tandan.

 

“Saya kira naiknya harga pisang itu karena tingginya permintaan pasar selama Ramadhan,” ujar Vijay

Baca Juga  Libur Natal Menjelang Tahun Baru Ratusan Wisatawan Mulai Padati Pantai Binuangeun

 

Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan selama ini petani yang mengembangkan aneka jenis pisang berkembang di 28 kecamatan dan bisa memasok ke luar daerah sekitar 20-30 ton per hari. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, pisang dari Lebak juga dapat memenuhi kebutuhan di wilayah Tangerang, Jakarta hingga Bogor.

 

“Kami minta petani pisang agar meningkatkan kualitasnya dengan benih yang bersertifikasi, sehingga bisa dipasok ekspor,” pinta Rahmat.

(Ajat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *