
Jabarbanten.id-Tangerang – Proyek pengurugan tanah yang berlokasi di desa Cangkudu melintasi jalan raya desa Sukamurni terbilang kurang nya pengawasan dari pihak proyek yang mengakibatkan tanah yang jatuh dari mobil pengangkut tanah berserakan di sepanjang jalan ke arah lokasi pengurugan. Kamis,(23/05/2024).
Dari kesepakatan awal sebelum proyek dimulai sudah koordinasi dan komitmen bahwa setiap tanah yang berceceran ke jalan akan dibersihkan oleh pihak petugas proyek,tapi sampai saat ini warga sudah mulai resah akan minimnya pemantauan dari proyek pengurugan yang berakibat tidak di awasi dan di acuhkan.

HS (50) salah satu warga menyatakan keluh kesah nya terhadap proyek yang tidak memenuhi aturan awal dan tidak komitmen tentang keselamatan pengguna jalan.
“Pelaksanaan proyek pengurugan itu tidak berkomitmen dari kesepakatan awal ,harus nya ada petugas kebersihan dijalan tapi ini tidak ada,apalagi ditambah mobil pengangkut tanah yang harus nya mobil dump truk kecil ternyata menggunakan mobil tronton setiap harinya”tegasnya.
Selain itu, tentunya ini sangat menggangu bagi pengguna dan pengendara jalan juga bagi warga sekitar yang melintas di jalan raya desa Sukamurni.
Dikesempatan lain,Bapak Asik selalu tokoh aktivis masyarakat juga menghimbau agar proyek pengurugan ini harus lihat dampaknya keluhan masyarakat bukan hanya mementingkan keuntungan sepihak.
“ini tentu sudah melanggar dari kesepakatan dan tidak komitmen,jangan hanya mementingkan pribadi saja,yang kita lihat dampak dari proses pengurugan ini warga yang menjadi korban dari akses jalan rusak dan tanah berceceran bisa berakibat fatal bila dilalui pengendara saat musim hujan”ungkapnya Asik.
Redaksi (Hasanudin)
Editor: Hasan
Harus di tindak tegas, terutama pihak desa cangkudu yang merupakan wilayahnya, dan masyarakat desa sukamurni yang kena dampaknya, mohon kepada kepala desa cangkudu turun tangan mengingat pengurugan ada di wilayahnya.
terima kasih atas atensi anda