
Jabarbanten.id-Kabupaten Tangerang – Akibat dampak dari proyek PSN PIK 2 dan pagar laut, wana wisata MAPUCA (Mangrove Pulo Cangkir) dan pesisir pantai di daerah Kronjo terlihat sangat rusak dan air laut menjadi keruh.
Berdirinya MAPUCA (Mangrove Pulo Cangkir) sejak dari 6 Agustus 2018. Wana wisata alam hingga saat ini selama 7 tahun tidak ada kerusakan apapun bahkan terus melakukan inovasi agar ekosistem pohon Mangrove terus terjaga kelestariannya.
Namun dengan adanya tambak dan empang yang di urug dan adanya pagar laut yang saya ini sedang viral di medsos dan TV nasional, pagar laut di kecamatan Pakuhaji sampai Kronjo menjadi dampak utama kerusakan ekosistem pohon Mangrove dan pesisir pantai menjadi keruh sampai kerusakan material lain nya di pesisir pantai.
H.Heru selaku pengurus wana wisata alam MAPUCA menjelaskan wisata alam rusak adanya pagar laut misterius dan pengurugan tambak dan empang.
“Banyak sekali yang menjadi dampak akibat adanya pagar laut misterius itu mulai dari jalan rusak sampai 200 meter dan paping mushollah rusak, tanggul roboh kapal-kapal rusak, air menjadi keruh karena tanah yang naik ke tambak, serta pasir pun tertimpah tanah dampak proyek PSN PIK 2,”tegasnya, Selasa,28/1/25.
Ia berharap kepada pemerintah harus mengembalikan seperti semula, hutan Mangrove dan pengunjung wisata agar ramai lagi.
“Saya berharap agar presiden Prabowo dan pusat pemerintahan memperhatikan dan segera menyikapi persoalan yang sekarang ini sedang terjadi, agar ekosistem Mangrove dan wana wisata kembali ramai seperti semula,” tutur beliau dengan harap.
Red/San