
Jabarbanten.id-Lebak – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau nelayan dan masyarakat pesisir mewaspadai tinggi gelombang Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten. Kewaspadaan itu mutlak dilakukan agar terhindar dari kecelakaan laut.
“Kami minta nelayan dan warga mematuhi peringatan imbauan itu agar tidak menimbulkan kecelakaan laut,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama di Rangkasbitung, Minggu (21/01/2024).
Kata Febby, saat ini, tinggi gelombang di Perairan Selatan Banten mencapai 2,50 meter (sedang) dan Samudera Hindia Selatan Banten 4.00 meter (tinggi).
Sehingga, cuaca buruk tersebut dapat membahayakan bagi pelaku pelayaran khususnya perahu nelayan dan kapal tongkang juga warga setempat tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai, karena khawatir terseret gelombang tinggi.
Selain itu juga tiupan angin cukup kencang dan bergerak dari arah barat daya ke barat dengan kecepatan mencapai 30 kilometer per jam.
Oleh karena itu, BPBD Lebak mengimbau nelayan, masyarakat dan kapal tongkang waspada jika melintasi Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten untuk menghindari kecelakaan laut.
“Kami sudah menyampaikan tinggi gelombang itu kepada nelayan, masyarakat pesisir dan pengusaha tempat wisata,” ucapnya.
Sementara itu, sejumlah nelayan di Kecamatan Bayah mengaku sejak beberapa hari terakhir cuaca di Perairan Selatan Banten dan Samudera Hindia Selatan Banten kurang bersahabat,selain tinggi gelombang juga tiupan angin cukup kencang selain itu juga kerapkali dilanda hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat.
“Kami sudah tiga hari terakhir ini tidak melaut karena cuaca buruk itu,” kata Sudirman, seorang nelayan asal Kecamatan Bayah.
(Ajat)